Kamis, 02 Juli 2020

PENGEMBANGAN BUDIDAYA KAMBING

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi manajemen usaha yang dilakukan peternak kambing perah dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang ada, serta potensi yang dimiliki peternakan kambing perah, (2) mengevaluasi kualitas susu kambing yang diproduksi oleh peternak, dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas susu kambing, (3) mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan pengembangan peternakan kambing perah untuk merumuskan strategi pengembangan agribisnis susu kambing khususnya untuk Kota dan Kabupaten Bogor.Penelitian dilaksanakan di 3 (tiga) peternakan kambing perah yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan sampel peternak dilakukan secara purposive yaitu peternakan yang memiliki populasi kambing perah lebih dari 100 ekor. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Februari-Mei 2014. Evaluasi terhadap manajemen usaha dilakukan dengan mengevaluasi penerapan Good Dairy Farming Practice (GDFP). Evaluasi kualitas susu kambing dilakukan menggunakan Fishbone Diagram dan House of Quality. Perumusan strategi pengembangan peternakan kambing perah dianalisis menggunakan Matriks Internal-Eksternal, Competitive Profile Matrix, SPACE Matrix dan Grand Strategy Matrix. Secara umum aplikasi praktek peternakan yang baik atau Good Dairy Farming Practice (GDFP) yang meliputi aspek bibit dan reproduksi, manajemen pakan dan air minum, pengelolaan, kandang dan peralatan, kesehatan hewan, dan kesejahteraan hewan di peternakan kambing perah di Kabupaten Bogor tergolong baik. Namun masih ada peternakan yang belum menerapkan praktek peternakan kambing perah yang baik (Good Dairy Farming Practice/GDFP) sepenuhnya, terutama dalam hal konstruksi kandang yang baik, pemberian air minum dan kesempatan bagi ternak untuk mengekspresikan tingkah laku alamiahnya. Susu kambing yang dihasilkan dari peternakan yang diteliti semuanya sudah memenuhi standar mutu khususnya dilihat dari beberapa komponen utama dalam kualitas susu, yaitu berat jenis, kadar lemak, bahan kering, protein dan bahan kering tanpa lemak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas susu kambing adalah : (1) Manusia (peternak, pemerah dan karyawan); (2) Ternak (kualitas bibit, jumlah anak, status kebuntingan, bentuk dan ukuran ambing, lama laktasi, status kesehatan ternak); (3) Pakan dan Air Minum (jenis, kualitas dan kuantitas); (4) Peralatan dan Fasilitas (kelengkapan, kebersihan, keakuratan); (5) Kandang dan Lingkungannya (kebersihan, suhu, kelembaban). Atribut susu kambing yang dinilai penting oleh konsumen berturut-turut adalah kandungan gizi, informasi kedaluarsa, rasa, kemudahan memperoleh, aroma, kepraktisan mengkonsumsi, desain kemasan, ukuran kemasan, harga dan warna susu kambing. Respons teknis yang sudah dilakukan dan merupakan perhatian utama peternakan dalam menjamin kualitas susu kambing yang dihasilkan meliputi kualitas susu, kualitas dan kondisi kesehatan ternak, keterampilan dan kinerja peternak dan karyawan, kualitas pakan ternak, kebersihan dan kelengkapan peralatan peternakan, serta kebersihan dan higiene kandang dan lingkungannya. Berdasarkan Rumah Mutu Susu Kambing dapat disimpulkan bahwa baru atribut kandungan gizi, ukuran kemasan dan warna susu kambing yang sudah mampu mencapai target kepuasan konsumen. Respons teknis keterampilan dan performa peternak dan pekerja merupakan prioritas pertama yang memerlukan perbaikan. Faktor internal utama yang berperan penting dalam pengembangan peternakan kambing perah adalah kualitas susu kambing, serta faktor sifat peternak yang sangat kreatif, inovatif dan memiliki jiwa wirausaha. Faktor kepuasan pelanggan yang tinggi adalah faktor eksternal utama yang merupakan peluang bagi peternakan kambing perah, namun terdapat ancaman utama berupa kontinyuitas ketersediaan bibit dari pemasok yang masih belum terjamin. Posisi strategis peternakan kambing perah di Kabupaten Bogor berada pada kuadran I yaitu pada strategi agresif dalam SPACE matrix. Berdasarkan matriks Grand strategy peternakan kambing perah berada dalam posisi yang sangat bagus untuk memanfaatkan berbagai kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan dari peluang-peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari beragam ancaman eksternal. Peternakan kambing perah mempunyai kekuatan lebih besar daripada kelemahan dan mempunyai ancaman lebih besar daripada peluang. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, peternakan kambing perah memiliki keunggulan sumberdaya. Strategi terbaik yang berpeluang besar untuk diterapkan di peternakan kambing perah adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

PENGEMBANGAN BUDIDAYA KAMBING

Strategi Pengembangan Peternakan Kambing Perah Untuk Mendukung Agribisnis Susu Kambing Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi manaj...